18.5.13
By - 18.5.13
Margahayuland kini menggarap pasar kelas menengah atas. IndonesIa adalah masa depan dibidang properti. Begitu kira-kira yang saya tangkap dari pembicaraan dengan Tom dorsey,pemilik dorsey, Wright & associates ketika pertama kali mengunjungi Indonesia bulan lalu. Ahli pendekatan teknikal point & figure itu mengatakan Indonesia memiliki segalanya, dan tinggal bagaimana mengelolanya dengan baik ke depan.
Margahayuland
Margahayuland property
Hal yang sama juga dikatakan John a. Bollinger, si penemu bollinger bands meskipun tidak secara spesifik menunjuk Indonesia melainkan asia. Banyak statistik yang menunjukkan Indonesia memiliki masa depan ekonomi yang gemilang. McKinsey Global Institute, september lalu menyatakan dengan 45 juta kelas menengah saat ini, pada 2030 Indonesia akan mengambil alih Inggris sebagai negara dengan ekonomi terbesar ketujuh dunia—saat ini di posisi ke-16[1] .

Ini belum termasuk Bank dunia dan Bank Pembangunan asia yang memiliki definisi agak lebar, sehingga menyatakan hampir separuh populasi Indonesia dalam kategori itu. Berkah dari kelas menengah salah satunya sudah dirasakan Margahayuland grup, pelaku industri properti dan real estate. Sepanjang 2012, transaksi industri properti diprediksi mencapai Rp 475 triliun atau tumbuh sekitar 12%(yoy). Hal itu diamini para petinggi Margahayuland raya.

Manfaatkan ceruk kelas menengah, Margahayuland terus berbenah

Margahayuland mengutip dari Pusat studi Properti Indonesia (PsPI) menyatakan transaksi di pasar properti primer sekitar Rp 125 triliun dan pasar sekunder Rp 350 triliun. Transaksi didominasi segmen hunian. Meski demikian, pertumbuhan segmen perkantoran cukup tinggi. sektor yang paling berkontribusi adalah hunian tapak (landed) kelas menengah dan atas serta apartemen. ( 5/32)

Sumber:
[1] Pialang Indonesia halaman MEMO
 

Start typing and press Enter to search